top of page

Memaafkan

  • Writer: rahmafachrunisa
    rahmafachrunisa
  • Jan 16, 2020
  • 1 min read

Memaafkan manusia adalah perihal caramu mengobati luka yang ada dalam dirimu: membersihkan jiwamu. Memaafkan bukan tentang orang lain, itu adalah tentangmu.


Terkadang saya berpikir atas betapa jahatnya saya ketika menyakiti orang lain. Saya tidak benar-benar merasakan luka yang saya timbulkan pada orang tersebut, sedangkan orang tersebut harus menanggung akibat perbuatan saya. Dan kemudian, saya mengucapkan, "Maaf." padanya, tanpa memastikan apakah luka pada orang tersebut telah terobati atau justru semakin dalam.


Saya ingin mencoba merasakan luka yang saya timbulkan tersebut, tapi saya tak pernah benar-benar bisa merasakannya, sebelum saya mendapatkan luka yang setimpal dengan luka yang saya buat.


Kalau pemberian maaf hanya bergantung pada permohonan maaf orang lain, justru rasa sakit akan semakin bertambah akibat tuntutanmu agar orang tersebut memohon padamu. Akhirnya justru kau akan kecewa karena menemukan permohonan maaf yang klise dan tak bertanggung jawab padamu, atau bahkan tiada usaha untuk memohon maaf atas luka yang telah ada.


Kalau pemberian maaf hanya ditujukan pada kesalahan orang lain, maka itu akan membuatmu menutup mata atas kesalahan yang juga kau perbuat. Kau hanya melihat kesalahan orang tersebut, hingga kau lalai untuk mengendalikan amarah, prasangka, maupun kebencian dalam dirimu padanya.


Sehingga, memaafkan bukanlah perihal orang lain. Memaafkan merupakan usaha yang perlu dilakukan manusia setiap harinya, hingga ia tersadar bahwa dirinya pun begitu rentan untuk melakukan kesalahan pada orang lain. Bukan hanya orang lain yang melakukan kesalahan, melainkan siapa saja. Kau menyadarinya hingga kau terbebas dari perasaan menuntut pada orang tersebut.


Dengan begitu, kau bisa memfokuskan diri untuk mengobati luka yang ada di dirimu.

 
 
 

Recent Posts

See All
"Bu ..."

"Ada makna di balik peran. Apa maksud dari peranmu?" Tulisan dalam bagian #catatanpsikolog ini saya dedikasikan sebagai sarana bagi saya...

 
 
 
Terima kasih

Sosok kecil itu tiba-tiba mendekat dan memelukku sambil menggenggam play dough dan kelereng di tangannya. Ia hanya diam tanpa mengatakan...

 
 
 
[Ebook] #Jurnal PERJALANAN

Ini adalah kumpulan tulisan saya yang kedua, setelah sebelumnya saya mempublikasikan kumpulan tulisan saya yang pertama berjudul #Jurnal...

 
 
 

Comments


© 2018 by Rahma. Proudly created with Wix.com

bottom of page